Indonesia Kian Sulit Pantau Biaya Bencana Ekstrem: Studi Ilmiah dan Asuransi Terancam?

2025-05-08
Indonesia Kian Sulit Pantau Biaya Bencana Ekstrem: Studi Ilmiah dan Asuransi Terancam?
The New York Times

Jakarta, Indonesia – Pemerintah Indonesia dilaporkan berencana untuk menghentikan pemantauan biaya yang terkait dengan bencana cuaca ekstrem. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan ilmuwan dan perusahaan asuransi, mengingat semakin seringnya dan tingginya biaya yang dikeluarkan akibat bencana seperti kebakaran hutan, badai, dan banjir yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari realitas perubahan iklim.

Mengapa Pemantauan Biaya Bencana Penting?

Selama ini, data biaya bencana yang dikumpulkan pemerintah menjadi sumber informasi krusial bagi berbagai pihak. Perusahaan asuransi menggunakannya untuk menilai risiko dan menetapkan premi yang sesuai. Sementara itu, para ilmuwan mengandalkan data ini untuk memahami tren perubahan iklim, memodelkan potensi dampak di masa depan, dan mengembangkan strategi mitigasi yang lebih efektif. Bencana yang menelan biaya lebih dari satu miliar dolar (bencana "miliaran dolar") semakin sering terjadi, dan pemantauan biaya yang akurat sangat penting untuk merespons dengan tepat dan meminimalkan kerugian.

Dampak Penghentian Pemantauan

Keputusan pemerintah ini berpotensi menghambat studi ilmiah tentang perubahan iklim dan dampaknya di Indonesia. Tanpa data biaya bencana yang komprehensif, akan sulit untuk mengidentifikasi pola, memahami penyebab, dan memprediksi risiko di masa depan. Hal ini juga dapat mempersulit perusahaan asuransi dalam menilai risiko dan menetapkan harga yang adil, yang pada akhirnya dapat berdampak pada ketersediaan dan keterjangkauan asuransi bagi masyarakat.

Penyebab Keputusan dan Reaksi

Alasan di balik keputusan pemerintah untuk menghentikan pemantauan biaya bencana belum sepenuhnya jelas. Beberapa spekulasi menyebutkan adanya masalah anggaran atau perubahan prioritas kebijakan. Namun, keputusan ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk para ilmuwan iklim, perwakilan perusahaan asuransi, dan kelompok masyarakat sipil. Mereka berpendapat bahwa penghentian pemantauan ini merupakan langkah mundur dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Upaya Adaptasi dan Mitigasi: Kebutuhan Mendesak

Indonesia, sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam, perlu memperkuat upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Hal ini termasuk investasi dalam sistem peringatan dini, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pengembangan kebijakan yang mendukung ketahanan iklim. Pemantauan biaya bencana merupakan bagian integral dari upaya ini, karena memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan yang tepat dan alokasi sumber daya yang efektif.

Masa Depan Pemantauan Bencana di Indonesia

Meskipun pemerintah berencana untuk menghentikan pemantauan biaya bencana, masih ada harapan bahwa keputusan ini dapat ditinjau kembali. Tekanan dari berbagai pihak, termasuk ilmuwan, perusahaan asuransi, dan masyarakat sipil, dapat mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pentingnya data ini bagi pembangunan berkelanjutan dan ketahanan iklim Indonesia.

下拉到底部可发现更多精彩内容