Pesan Perpisahan Menyayat Hati: Terdakwa Penembakan di Fort Stewart Kirim Pesan Cinta ke Keluarga Sebelum Aksi

Fort Stewart, Georgia - Sebuah pesan teks menyayat hati ditemukan setelah insiden penembakan yang terjadi di Fort Stewart, pangkalan militer besar di Georgia. Sersan Quornelius Samentrio Radford, yang menjadi tersangka penembakan terhadap sesama tentara, mengirimkan pesan singkat kepada keluarganya yang berbunyi, "Aku sayang kalian semua, dan aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik yang aku bisa."
Pesan tersebut dikirimkan kepada kerabatnya setidaknya 20 menit sebelum ia memulai aksi penembakan yang mengguncang pangkalan tersebut. Pernyataan ini diungkapkan oleh paman Radford, memberikan gambaran sekilas tentang kondisi mentalnya menjelang tragedi yang terjadi.
Insiden penembakan di Fort Stewart telah memicu kesedihan dan keprihatinan di kalangan komunitas militer dan keluarga korban. Pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik tindakan Radford, namun pesan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang potensi masalah pribadi atau emosional yang mungkin dialaminya.
"Kami sangat terkejut dan sedih dengan apa yang terjadi," ujar seorang anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya. "Kami tidak tahu ada masalah seperti ini. Ia selalu tampak baik-baik saja."
Penembakan tersebut menewaskan satu orang dan melukai beberapa tentara lainnya. Pangkalan Fort Stewart telah ditingkatkan ke tingkat keamanan tertinggi, dan pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk memastikan keamanan semua personel.
Kasus ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang risiko yang dihadapi oleh personel militer, baik di medan perang maupun di dalam negeri. Selain risiko fisik, tentara juga menghadapi tekanan psikologis dan emosional yang signifikan, yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
Pesan perpisahan dari Radford ini menjadi titik fokus bagi penyelidikan, dan diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang apa yang mendorongnya melakukan tindakan tersebut. Keluarga Radford berharap agar semua pihak dapat memahami dan berempati terhadap situasi yang sulit ini.
Saat ini, fokus utama adalah pada dukungan bagi keluarga korban dan personel yang terkena dampak. Layanan konseling dan dukungan psikologis tersedia bagi siapa pun yang membutuhkan.