Waltz Mempertahankan Grup Chat Signal: Pembicaraan Rencana Perang Senior Pejabat Tidak Melanggar Aturan

Dalam sidang di hadapan komite, Congressman Michael Waltz, mantan penasihat keamanan nasional, dengan tegas mempertahankan diskusi mengenai rencana perang yang terjadi dalam grup chat Signal yang melibatkan pejabat senior pemerintahan Trump. Pembelaannya muncul di tengah meningkatnya pengawasan dan pertanyaan mengenai legalitas dan etika dari komunikasi tersebut.
Waltz, yang merupakan anggota Kongres dari Florida, berargumen bahwa diskusi tersebut merupakan bagian penting dari perencanaan kontingensi dan tidak melanggar hukum atau peraturan apa pun. Ia menekankan bahwa pejabat senior memiliki tanggung jawab untuk membahas potensi skenario dan mengembangkan rencana untuk menanggapi krisis, dan grup chat Signal memberikan platform yang aman dan efisien untuk melakukan hal tersebut.
“Kami tidak menjalankan sebuah operasi rahasia,” kata Waltz kepada komite. “Kami sedang merencanakan untuk kemungkinan terburuk. Kami memiliki tanggung jawab untuk siap, dan diskusi ini merupakan bagian dari proses itu.”
Kontroversi seputar grup chat Signal dimulai ketika seorang whistleblower membocorkan transkrip percakapan tersebut ke media. Transkrip tersebut menunjukkan pejabat senior pemerintahan Trump membahas berbagai skenario perang, termasuk potensi serangan terhadap Iran. Beberapa kritikus menuduh pejabat tersebut melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan melanggar hukum dengan membahas rencana perang dalam aplikasi pesan yang tidak aman.
Namun, Waltz dan pendukungnya membantah tuduhan tersebut, dengan alasan bahwa diskusi tersebut bersifat rahasia dan diperlukan untuk keamanan nasional. Mereka juga menunjukkan bahwa Signal adalah aplikasi pesan terenkripsi yang dirancang untuk melindungi komunikasi sensitif.
Selama sidang, Waltz juga membela penggunaan aplikasi pesan yang tidak resmi oleh pejabat pemerintahan. Ia berpendapat bahwa aplikasi tersebut seringkali lebih aman dan lebih nyaman daripada sistem komunikasi pemerintah tradisional. “Kami harus menggunakan alat terbaik yang tersedia untuk kami untuk melindungi negara kita,” katanya.
Sidang tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih luas oleh komite mengenai penggunaan aplikasi pesan oleh pemerintahan Trump. Komite telah meminta pejabat senior pemerintahan Trump untuk menyerahkan pesan dari berbagai aplikasi, termasuk Signal, WhatsApp, dan Telegram.
Hasil dari penyelidikan tersebut masih belum jelas, tetapi sidang tersebut menyoroti meningkatnya pengawasan terhadap cara pejabat pemerintah berkomunikasi dan berbagi informasi. Dengan semakin banyaknya pejabat yang menggunakan aplikasi pesan yang tidak resmi, muncul pertanyaan tentang keamanan, transparansi, dan akuntabilitas.
Waltz menutup kesaksiannya dengan menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan nasional dan menegaskan bahwa diskusi dalam grup chat Signal dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan hukum. Ia juga meminta komite untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan dari percakapan tersebut sebelum membuat penilaian apa pun.
Perdebatan mengenai grup chat Signal ini kemungkinan akan terus berlanjut, seiring dengan penyelidikan yang sedang berlangsung dan meningkatnya ketertarikan publik terhadap cara pejabat pemerintah berkomunikasi dan membuat keputusan.