xAnts

Jakarta, IDN Times – Polemik pemblokiran jutaan rekening bank terus menjadi sorotan. Alih-alih mengambil langkah drastis dengan pemblokiran massal, seorang pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan ada pendekatan yang lebih cerdas dan efektif untuk menanggulangi aktivitas ilegal terkait rekening bank. Pendekatan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi canggih.

Pakar ekonomi dari UGM ini, yang namanya dirahasiakan untuk menjaga keamanan, berpendapat bahwa pemblokiran massal dapat menimbulkan dampak negatif yang luas, termasuk mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang sah. Lebih lanjut, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak privasi individu.

“Pemblokiran massal adalah solusi yang kurang tepat. Kita harus lebih cerdas dalam melacak dan mengidentifikasi transaksi ilegal. Teknologi hadir untuk membantu kita melakukan itu,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, baru-baru ini.

Mengapa Teknologi Lebih Unggul?

Pakar UGM ini menjelaskan bahwa teknologi menawarkan sejumlah keuntungan dibandingkan dengan pemblokiran massal. Beberapa di antaranya:

• Akurasi Tinggi: Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dapat menganalisis pola transaksi dengan cepat dan akurat, sehingga dapat mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dengan lebih baik.
• Efisiensi: Teknologi dapat memproses data dalam jumlah besar dengan cepat, sehingga memungkinkan pelacakan transaksi ilegal secara real-time.
• Target Terarah: Teknologi memungkinkan penegak hukum untuk menargetkan individu atau kelompok yang terlibat dalam aktivitas ilegal, tanpa perlu mengganggu masyarakat umum.
• Minimalkan Dampak Negatif: Dengan pendekatan yang lebih terarah, dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat yang sah dapat diminimalkan.

Teknologi Apa yang Dapat Dimanfaatkan?

Beberapa teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melacak rekening ilegal antara lain:

• Analisis Big Data: Menganalisis data transaksi dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan.
• Kecerdasan Buatan (AI): Melatih AI untuk mengenali transaksi ilegal berdasarkan data historis.
• Machine Learning: Menggunakan machine learning untuk terus meningkatkan akurasi dalam mengidentifikasi transaksi ilegal.
• Blockchain Analytics: Melacak transaksi cryptocurrency untuk mengidentifikasi aktivitas ilegal.

Rekomendasi untuk Pemerintah

Pakar UGM ini merekomendasikan agar pemerintah berinvestasi dalam pengembangan dan penerapan teknologi untuk melacak rekening ilegal. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan dan penegak hukum untuk berbagi informasi dan berkoordinasi dalam penanggulangan kejahatan keuangan.

“Pemerintah harus fokus pada pencegahan daripada penindakan setelah kejahatan terjadi. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat mencegah aktivitas ilegal sebelum terjadi dan melindungi masyarakat dari kerugian finansial,” pungkasnya.

Diskusi ini semakin menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang cerdas dan berbasis teknologi dalam menangani masalah kejahatan keuangan. Pemblokiran massal mungkin tampak sebagai solusi cepat, tetapi pada akhirnya, teknologi menawarkan cara yang lebih berkelanjutan dan efektif untuk melindungi sistem keuangan dan masyarakat.