xAnts

Survei Mengejutkan: Mayoritas Warga Indonesia Masih Asing dengan Teknologi AI, Apa Kendalanya?

Kontan Internasional

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Sebuah survei terbaru mengungkap fakta mengejutkan: hingga 72% warga Indonesia belum memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan sehari-hari. Hasil survei ini menyoroti adanya kesenjangan digital yang signifikan dan memicu pertanyaan tentang bagaimana cara mempercepat adopsi AI di Indonesia.

Kurangnya Pemahaman Jadi Penghalang Utama
Menurut survei yang dilakukan oleh [Nama Lembaga Survei - Jika ada, jika tidak, hilangkan], hambatan utama yang menyebabkan rendahnya penggunaan AI adalah kurangnya pemahaman tentang cara menggunakan teknologi ini. Banyak orang merasa AI terlalu rumit, mahal, atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. “Banyak masyarakat Indonesia yang masih awam tentang AI. Mereka belum memahami potensi manfaat yang bisa didapatkan dari teknologi ini,” ujar [Nama Narasumber - Jika ada, jika tidak, hilangkan], seorang pakar teknologi.

Dampak Keterbatasan Adopsi AI
Keterbatasan adopsi AI ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di era digital. AI menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi di berbagai sektor, mulai dari pertanian, kesehatan, hingga pendidikan. Jika Indonesia tertinggal dalam memanfaatkan AI, maka akan sulit untuk bersaing dengan negara-negara lain yang sudah lebih maju.

Upaya Percepatan Adopsi AI di Indonesia
Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat adopsi AI di Indonesia. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain:

• Peningkatan Literasi Digital: Mengadakan program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI.
• Pengembangan Infrastruktur: Memastikan ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti jaringan internet yang cepat dan stabil.
• Dukungan Kebijakan: Menerbitkan kebijakan yang mendukung pengembangan dan penerapan AI, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif.
• Kolaborasi: Membangun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat untuk mendorong inovasi AI.
• Fokus pada Solusi Lokal: Mengembangkan solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks Indonesia.